ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI (SMKK) PADA PEKERJAAN JALAN: STUDI KASUS PROYEK REKONSTRUKSI JALAN BANTUR – WONOGORO KAB. MALANG

Keberadaan jalan sangatlah penting dalam kehidupan manusia seperti meningkatkan mobilitas atau bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan mudah, cepat, dan efesien baik dengan kendaraan pribadi, transportasi umum, maupun dengan berjalan kaki. Akan tetapi, di Indonesia permasalahan jalan sering ditemukan seperti jalan yang berlubang atau rusak akibat kelebihan beban kendaraan dan minimnya perawatan jalan. Sehingga dapat membahayakan pengguna jalan dan mengganggu kelancaran transportasi. Permasalahan – permasalahan tersebut memerlukan upaya rekonstruksi atau pembangunan jalan kembali jalan agar dapat mendukung transportasi dan mobilitas yang lebih baik serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Proyek rekonstruksi jalan Bantur - Wonogoro merupakan bagian dari pembangunan infrastruktur jalan yang memiliki tingkat risiko dan kecelakaan yang tinggi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya kesadaran dan perhatian terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja dalam pembangunan infrastruktur jalan. Anggaran K3 yang sudah ada tidak digunakan secara efektif, menyebabkan pelanggaran terhadap peraturan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK).
Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko dalam proyek rekonstruksi jalan dari Jl. Bantur hingga Pantai Wonogoro, termasuk risiko tertabrak kendaraan, paparan bahan material berbahaya, dan perilaku berbahaya dari pekerja yang tidak mematuhi SMKK. Kinerja SMKK melibatkan penggunaan RAB sesuai regulasi, pelatihan dan sosialisasi pekerja, serta penyediaan fasilitas dan peralatan keselamatan. Kendala implementasi SMKK mencakup ketidakpatuhan pekerja terhadap peraturan keselamatan, keterbatasan sumber daya manusia, dan kurangnya pengawasan dan penegakan disiplin oleh pengawas proyek.