EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS 4 SD DALAM PEMBELAJARAN IPAS

Febriana. Melinda. 2024. Efektivitas Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas 4 SD dalam Pembelajaran IPAS. Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Islam Balitar, Pembimbing: (1) Ida Putriani, S.Pd., M.Pd., (2) Sripit Widiastuti, S.Pd., M.Pd.

Kata Kunci: efektivitas, model Problem Solving, berpikir kritis.

Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil observasi di SDN Kesamben 07 yang menunjukkan bahwa siswa terlihat pasif selama proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan ketidakmampuan mereka dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta kurangnya keterlibatan aktif dan kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru. Rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa ini disebabkan oleh kegiatan belajar yang hanya berfokus pada membaca buku dan mengerjakan soal latihan tanpa adanya penerapan strategi atau model pembelajaran yang dapat merangsang keterlibatan serta kemampuan berpikir siswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas model pembelajaran Problem Solving dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) di SDN Kesamben 07, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain eksperimen semu (quasi-experiment), yaitu Non-equivalent Control Group Design. Penelitian dilakukan di UPT SD Negeri Kesamben 07 dengan populasi seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 50 siswa, di mana seluruh populasi dijadikan sampel melalui teknik total sampling. Desain ini melibatkan pengukuran pretest sebelum diberikan perlakuan dan posttest setelah perlakuan baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Solving terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV dalam pembelajaran IPAS dibandingkan dengan metode konvensional yang cenderung kurang efektif. Analisis data menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam model pembelajaran Problem Solving mencatat rata-rata N-Gain sebesar 55.0076%, yang menunjukkan peningkatan hasil belajar yang cukup efektif. Sebaliknya, siswa yang mengikuti metode konvensional hanya mencatat rata-rata N-Gain sebesar 30.9472%, menunjukkan peningkatan yang kurang efektif. Dengan demikian, model pembelajaran Problem Solving dapat diandalkan sebagai alternatif yang lebih baik dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa, khususnya dalam pembelajaran materi "Wujud Zat dan Perubahan Energi" di SD Negeri Kesamben 07.