Partisipasi Perempuan Dalam Aktivitas Komunikasi Politik Di Kabupaten Blitar

Dunia politik adalah dunia laki-laki akibat adanya image yang mungkin tidak sepenuhnya tepat
tentang kehidupan politik bahwa politik itu kotor, keras, penuh intrik dan lain-lain. Kenaikan presentase calon
legislatif ini menjadi perhatian besar, mengenai kemampuan berpolitik perempuan. Sebagian besar laki-laki
menganggap perempuan sebagai pihak lemah yang biasanya dianggap hanya pemanis atau penggembira
dalam dunia politik. Pada saat ini ada peningkatan jumlah anggota legislatif perempuan di DPRD Kabupaten
Blitar dari tahun 2004, 2009, 2014 sampai tahun 2019 maka dapat dilihat banyaknya perempuan yang terjun
di dunia politik melalui lembaga legislatif. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui bagaima partisipasi
perempuan dalam aktivitas komunikasi politik serta hambatan perempuan dalam politik. Metode yang
digunakan dalam kajian ini ialah metode pendekatan kualitatif dimana penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan
datadilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna daripada generalisasi. Penilitian ini membahas tentang peran perempuan dalam politik
kebangsaan dengan metode analisis historis, sebuah analisis yang berdasarkan pada sejarah yang telah
terjadi. Adanya kemuculan gerakan-gerakan yang menyuarakan kesetaraan kedudukan antara kaum laki-laki
dan perempuan. Kemudian hadirnya pandangan tradisional yang bisa dibilang sangat relevan menempatkan
perempuan pada posisiyang tidak antas untuk dijadikan sebagai saingan. Pada saat ini untuk menempatkan
posisi perempuanyang bisa menduduki kursi di parlemen pada pemerintahan seperti DPR, DPD, MPR, dan
DPRD masihterbilang cukup kurang bahkan jika dilihat indeksnya menurun dari tahun ke tahun. Ke depan
dalam keterlibatan perempuan dalam bidang politik masih harus terus dilakukan dukungan dari berbagai
macam kalangan untuk memajukan dan meningkatkan peran perempuan agar kaum perempuan lebih
percaya diri dalam mengakses di ranah politik dengan meningkatkan kualitas SDM dengan pendidikan politik
bagi kaum perempuan.