Siswati, Endah and Ida, Rachmah and Mustain, Mustain (2022) Narasi Agensi Penyanyi Dangdut Koplo di Panggung Pertunjukan. Mozaik Humaniora, 22 (2). pp. 186-203. ISSN 2442-935X
![[thumbnail of Jurnal Mozaik Humaniora - Narasi Panggung (Turnitin).pdf]](https://repository.unisbablitar.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Jurnal Mozaik Humaniora - Narasi Panggung (Turnitin).pdf
Download (3MB)
![[thumbnail of Jurnal Mozaik Humaniora - Narasi Agensi .pdf]](https://repository.unisbablitar.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Jurnal Mozaik Humaniora - Narasi Agensi .pdf
Download (860kB)
Abstract
Penelitian ini berangkat dari keraguan atas pandangan yang menyatakan bahwa pekerjaan
sebagai perempuan penghibur (penyanyi dangdut koplo) meletakkan perempuan sebagai objek
dan korban. Dilandasi pemikiran Sarah Drew Lucas tentang narrative agency yang meyakini
bahwa setiap perempuan memiliki kapasitas sebagai agen yang otonom, peneliti ingin menggali
kemungkinan yang lain bahwa penyanyi dangdut koplo adalah subjek yang aktif atau agen yang
otonom dengan mengungkap narasi kehidupan penyanyi di panggung pertunjukan. Fokus
penelitian ini ditekankan pada bagaimana perempuan penyanyi dangdut koplo menjalankan
pekerjaannya, bagaimana dia membangun dan memainkan eksistensinya di panggung
pertunjukan, bagaimana opresi (subordinasi, marginalisasi, objektifikasi, stigmatisasi) yang
dihadapi, dan bagaimana dia melakukan negosisasi untuk mengatasi opresi yang mengancam
kapasitas dirinya sebagai agen yang otonom. Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan
subjek penelitian dan observasi partisipan di panggung pertunjukan dangdut koplo Jawa Timur
sejak akhir 2017 hingga akhir 2019. Penelitian ini menemukan bahwa subjek penelitian adalah
agen naratif yang memiliki kapasitas untuk memahami dirinya sebagai “Aku” di tengah “Aku”
lainnya. Subjek penelitian mampu membaca dan memahami pluralitas kehidupan di panggung
pertunjukan, dan dengan kesadaran serta pemahamannya itu melakukan tindakan dengan
caranya sendiri yang menunjukkan identitas dirinya. Pada akhirnya, temuan penelitian ini
meneguhkan pemikiran Sarah Drew Lucas bahwa menjadi agen adalah keniscayaan bagi
perempuan, tidak peduli seberapa tertindas atau seberapa terikat dirinya pada hubungan
kekuasaan yang subordinatif.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK > Ilmu Komunikasi |
Divisions: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | S.I.P.M.SW Endah Siswati |
Date Deposited: | 10 May 2024 07:07 |
Last Modified: | 10 May 2024 07:07 |
URI: | https://repository.unisbablitar.ac.id/id/eprint/110 |