Pembinaan Menumbuhkan Semangat Budaya Literasi Santri (Studi Kasus di Pondok Pesantren Sirojut Tholibin Plosokandang Tulungagung)

Penelitian ini bertolak dari fenomena yang terjadi pada pesantren yang masih belum kuat
mengembangkan budaya literasi dalam menciptakan generasi yang unggu melalui kepemimpinan pendidikan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui budaya literasi bagi santri di era digital, fasilitasi literasi bagi santri dan
dampak budaya literasi bagi santri di pondok pesantren Sirojut Tholibin Plosokandang. Metode yang digunakan
dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode diskusi. Gerakan literasi
berbasis pondok dilaksanakan dalam tiga tahap yakni tahap pembiasaan, tahap pengembangan, dan tahap
pembelajaraan. Hasil pelaksanaan pengabdian di Sirojut Tholibin Plosokandang terkait budaya berliterasi di
jaman yang serba digital ini dapat diselenggarakan dengan baik dan lancar sesuai dengan program kerja yang
telah disusun. Tujuan dari program kerja ini, agar pemuda Indonesia terutama santri di Sirojut Tholibin
Plosokandang, tidak meninggalkan budaya membaca meskipun jaman semakin canggih terutama dalam bersosial
media. Memanfaatkan teknologi yang dimiliki untuk hal-hal yang positif untuk bekal di masa depan. Terus
mengembangkan budaya berliterasi hingga bisa menciptakan sebuah karya yang dapat dinikmati oleh khalayak
umum. Dan harapannya kelak ketika menjadi alumni santri mampu bersaing dengan dunia luar. Begitu harapan
tim pelaksana pengabdian masyarakat dan pengasuh Sirojut Tholibin Plosokandang.