PERBEDAAN SUHU DEPAN DAN BELAKANG TERHADAP BOBOT BADAN DAN BOBOT TELUR FASE LAYER DALAM KANDANG CLOSE HOUSE

Perkembangan usaha peternakan di Indonesia mengalami peningkatan termasuk produk telur ayam ras petelur, hal ini disebabkan karena produk telur memiliki harga terjangkau serta mampu memenuhi kebutuhan nutrisi manusia sehingga mengakibatkan konsumsi telur semakin meningkat. Tujuan dilakukan penelitian ini berguna untuk mengetahui pengaruh letak ayam dengan posisi baterai depan dan baterai belakang. Variabel yang diamati dalam penelitian yakni dengan mengukur bobot badan, bobot telur, suhu, kelembaban, dan kecepatan angin pada titik baterai depan dan suhu titik baterai belakang. Penelitian menggunakan metode eksperimental yaitu membedakan suhu depan dan suhu belakang. Pengolahan data dengan cara pengujian dengan menggunakan Uji T. pengambilan data dengan memastikan bahwa ayam didalam baterai berisi 8 ekor. Penimbangan bobot badan dengan total 192 ekor ayam. Waktu pengambilan suhu dan kelembaban pada saat pagi dan sore hari jam 08.00 WIB dan jam 15.00 WIB. Pengambilan data suhu, kelembaban, dan kecepatan angin dilakukan pada 6 titik yakni di bagian baterai depan dan baterai belakang kandang dan tol utara, tol tengah, dan tol selatan.
Dari penelitian yang dilakukan terdapat perbedaan antara Bobot badan ayam depan (2100) dan bobot badan ayam belakang (1981) dan bobot telur ayam depan (64,016) dan bobot telur ayam belakang (62,138). suhu depan rata-rata yaitu 27,15⁰C sedangkan suhu belakang memiliki rata-rata 28,47⁰C. Rata-rata kelembaban baterai depan sebesar 78,4% sedangkan kelembaban pada baterai belakang 75,8%. Kecepatan angin rata-rata baterai depan dengan nilai 2,1 m/s, sedangkan pada baterai belakang memiliki rata-rata kecepatan angin 3,8 m/s. Dari perhitungan analisis tidak ada pengaruh nyata (P>0,05) antara baterai dapan dan baterai belakang terhadap bobot badan dan bobot telur.