KUALITAS PELAYANAN PENERBITAN SERTIFIKAT PENGGANTI PADA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA BLITAR

Sertifikat tanah merupakan bukti hak kepemilikan sebidang tanah yang sangat kuat. Karena pentingnya sertifikat tersebut, maka masyarakat harus memelihara serta menjaganya dengan baik. Namun pada kenyataannya masih ditemukan adanya kasus hilangnya sertifikat hak milik dari pemiliknya sehingga pemilik tanah tersebut harus mengajukan permohonan penerbitan sertifikat pengganti pada Badan Pertanahan Nasional setempat. Dalam proses penerbitan sertifikat pengganti ditemui beberapa permasalahan seperti mahalnya biaya publikasi pada media massa, panjangnya birokrasi yang harus dilalui oleh pemohon, penyelesaian layanan yang memakan waktu cukup lama, serta banyaknya kelengkapan data yang harus dilampirkan oleh pemohon layanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pelayanan penerbitan
sertifikat pengganti pada Badan Pertanahan Nasional Kota Blitar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat serta kendala dalam proses penerbitan sertifikat penggant tersebut. Pada penelitian ini akan digunakan metode kualitatif yang kemudian akan dianalisis menjadi data deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa wawancara dan observasi serta data sekunder yang diambil dari kajian literatur. Adapun
pengambilan data data melalui wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi Hasil penelitian ini berdasarkan rangkaian proses analisis dari data wawancara, observasi, dan dokumentasi menunjukan bahwa kualitas pelayanan penerbitan sertifikat pengganti pada Badan Pertanahan Nasional Kota Blitar dapat dikatakan sudah baik. Dilihat dari lima indikator kualitas pelayanan yang digunakan yaitu : 1) tangibles 2) Reliability 3) Responsiveness 4) Assurance 5)
Empathy. Adanya kendala yang dihadapi yaitu terjaadinya error dalam sistem KKP yang digunakan untuk memproses semua jenis layanan, kendala dalam pembuatan jadwal agenda sumpah sehingga dapat menghambat penyelesaian
layanan.
Kata kunci : Kualitas pelayanan, penerbitan sertifikat pengganti, BPN