IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM E-RETRIBUSI PASAR DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2022-2024

Penarikan retribusi secara manual kurang efektif dan masih memiliki banyak kelemahan seperti prosesnya yang lama, kemungkinan terjadi kecurangan dan kebocoran retribusi, tidak efektif dan efisien. E-Retribusi pasar sebagai sarana penghubung antara pemerintah sebagai penyedia jasa operasional pasar tradisional dengan pedagang sebagai pengguna jasa operasional pasar tradisional. Dimana transaksinya melibatkan pihak ketiga yaitu perbankan. Penerapane-retribusidiharapkandapatmempermudah proses pemungutan dan pembayaran retribusi pasar. Metodepenarikandengan memanfaatkan mesin tapping retribusi yang akanlebih praktis karena petugas tidak perlu membawa uang recehan dariretribusiyangdibayarkanolehpedagang.Selainituprosespengelolaanretribusi juga semakin mudah karena petugas tidak perlu menghitungdan menyetorkan pendapatan retribusi secara manual.
Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui proses implementasi kebijakan yang mencakup komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi, serta faktor pendukung dan penghambat berdasarkan teori George c. Edward III(1980)
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif deskriptif, yang memungkinkan peneliti untuk menganalisis dan menyajikan data yang terkait dengan topik yang mereka pelajari. Istilah “deskriptif” merujuk pada proses pemecahan masalah yang dilakukan dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Kabupaten Blitar menjadi lokasi penelitian. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Blitar serta pasar Kanigoro menjadi situs penelitian. Sumber data yang di ambil yaitu informan, dan Dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu Observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber,waktu,dan teknik.
Penarikan retribusi secara electronic atau yang biasa di sebut e-retribusi dinilai memudahkan dalam proses penarikan retribusi. karena proses retribusi menjadi lebih mudah dan cepat. Karena hanya menggunakan kartu yang sudah terisi saldo. Pasar pertama yang melakukan e-retribusi yaitu pasar Kanigoro. Menggunakan teori dari George.c Edward III yaitu komunikasi,sumberdaya,disposisi,dan struktur birokrasi. Faktor yang mendukung yaitu Peraturan Bupati BlitarNomor 43 Tahun 2023 dan target PAD yang belum tercukupi. Sedangkan faktor yang menghambat yaitu sarana prasarana yang belum terpenuhi, kurangnya kesadaran pedagang,dan data pedagang yang belum diperbarui.